PROGRAM DESA
Arsip Blog
-
▼
2016
(101)
-
▼
Februari
(61)
- Sholat sebagai perantara
- Keutamaan memiliki anak
- Ghibah
- Di tahan bahunya oleh malaikat
- Manfaat tidur miring ke kanan
- Delapan cara agar suami tidak selingkuh
- Mimpi yang membawa khusnul khotimah
- Valentine day di mata islam
- Kisah gadis pesan kamar neraka
- Anak ku
- Keutamaan memiliki anak perempuan
- Perantara kita adalah sholat
- Jadilah orang yang di percaya
- Hidup kita 0.15 detik
- Tulisan terbaik syekh ali thanthawi mesir
- Doa hari jumat
- Dahsyatnya pergi ke masjid
- Ruh manusia
- Teman Nabi Musa As di surga
- Wudhu menghindari getah beninh
- HIDUP INI HANYA ANTARA ASTAGHFIRULLAH DAN ALHAMDUL...
- Organisasi GALHA & kegiatannya
- NASEHAT HUJJATUL ISLAM IMAM GHAZALI KEPADA ORANG Y...
- Hikmah dari Kisah Hasan al-Basri
- RAHASIA BESAR SANG AYAH YANG TIDAK DIKETAHUI ANAK ...
- PAHALA MENJODOHKAN
- KEUTAMAAN BASMALAH
- Fadhilah Shalawat Malam Dan Hari jum'at
- 10 Permata Yang Menyinari Hidupmu
- PENGAGUM AKHIRAT DAN PENGAGUM DUNIA
- SERAT JOYO BOYO
- NABI PALSU DARI JOMBANG
- NABI PALSU DARI JOMBANG
- HAPUS DAN TENTANG LGBT
- JENAZAH SILIKON
- Kehilangan kendaraan saat parkir?
- MENDETEKSI BORAK DENGAN CARA YANG MUDAH
- JANGAN TUNDA KEBAIKAN MU
- Desa Lagetang dan desa yang hilang
- Arti Dalam Bahasa Jawa
- MAKNA DARI TEMBANG TURI TURI PUTIH
- ALLAH MAHA PENYAYANG
- Perbedaan surat tilang merah dan biru
- Ciri ciri wanita sholeha
- KUTUKAN ALLAH
- TIGA PERKARA
- Teman Nabi Musa As
- KEMULIAAN SIFAT PEMAAF
- HIASAI CINTA DENGAN SENYUMAN
- Camera cctv analog
- LARANGAN ROSULULLAH MELARANG MENIUP MAKANAN ATAU M...
- BERSAMAAN KESULITAN AKAN ADA KEMUDAHAN
- SIKAP NU TENTANG LGBT
- KENAPA MAYIT MEMILIH SEDEKAH
- APA ITU ASWAJA????
- NKRI .waspadai kelompok yang akan memecah nkri
- Fungsi buah buat tubuh kita
- SEJARAH WAHABI
- ALLAH SWT
- Cara membuka email yang lupa
- Mengenali gejala stroke
-
▼
Februari
(61)
NABI PALSU DARI JOMBANG
Terima Wahyu, Warga Jombang Mengaku Penerus Nabi Isa
Selasa, 16 Februari 2016 16:28:38.
Jombang (beritajatim.com) - Warga asal Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang, Jari (40), mengaku mendapatkan wahyu dari Allah. Dia menyebut sebagai penerus Nabi atau Isa Habibullah. Sejak itu, Jari melakukan dakwah, hingga memiliki pengikut sekitar 100 orang.
Jari kemudian mendirikan Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth, Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh. Tempat itulah yang digunakan oleh Jari mengumpulkan pengikutnya, yakni tanggal 1 dan 15 setiap bulan.
Pria yang biasa dipanggil Gus Jari ini mengatakan, dirinya mendapatkan wahyu pada Jumat Legi tahun 2004. Saat itu dirinya sedang melakukan salat malam. "Tepat ketika sujud, saya dipanggil oleh Allah dengan Surat Yasin. Ada suara yasin..yasin..sebanyak tujuh kali. Kemudian 'walquranul khakim' sampai selesai," kata Jari ketika ditemui di rumahnya, Selasa (16/2/2016).
Jari melanjutkan, setelah bacaan surat yasin itu, kemudian dirinya mendengar suara memerintah 'wahai Isa' sebanyak dua kali. "Saya langsung menangis tidak kuat. Itulah wahyu yang saya terima dari Allah," katanya menambahkan.
Sejak itu, lanjut Jari, dirinya mulai berdakwah. Gayung pun bersambut. Jari kemudian mendapatkan hibah tanah di dekat sawah Dusun Gempol, Desa Karangpakis. Di atas tanah tersebut didirikan masjid sekaligus pusat pengajian. "Jadi saya sudah 10 tahun mendapat wahyu sebagai Isa Habibullah," ungkapnya.
Syahadat Pengikut 'Nabi Isa' Asal Jombang Beda?.
Jombang (beritajatim.com) - Ada beberapa keanehan yang diajarkan oleh Jari atau Gus Jari (40), pria asal Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang, yang mengaku mendapatkan wahyu sebagai penerus Nabi Isa.
Salah satunya adalah soal syahadat. Yakni terdapat tambahan 'wa isa habibullah'.
Namun demikian, Jari menadaskan bahwa syahadat tambahan itu hanya untuk yang meyakini saja. Sedangkan untuk yang tidak meyakini, juga tidak apa-apa. "Bagi yang meyakini memang ada tambahan, yakni Ashadu'alla Ila Ha Ilallah, Wa Ashadu Anna Muhammadurrasullullah, Wa Isa Habibullah," ujar Jari melafalkan syahadat yang diyakininya itu.
Jari kembali menggarisbawahi bahwa dalam bacaan salat, syahadat kelompoknya tetap sama dengan umat Islam umumnya. Demikian juga dengan salat yang dilakukan oleh pengikut Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth. "Salat kita tetap lima waktu, dan berpegang pada Al-Quran," kata Jari..
1 komentar:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Posting Komentar