Arsip Blog

Desa permanu. Diberdayakan oleh Blogger.

NABI PALSU DARI JOMBANG

NABI PALSU DARI JOMBANG

Terima Wahyu, Warga Jombang Mengaku Penerus Nabi Isa

Selasa, 16 Februari 2016 16:28:38.

Jombang (beritajatim.com) - Warga asal Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang, Jari (40), mengaku mendapatkan wahyu dari Allah. Dia menyebut sebagai penerus Nabi atau Isa Habibullah. Sejak itu, Jari melakukan dakwah, hingga memiliki pengikut sekitar 100 orang.

Jari kemudian mendirikan Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth, Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh. Tempat itulah yang digunakan oleh Jari mengumpulkan pengikutnya, yakni tanggal 1 dan 15 setiap bulan.

Pria yang biasa dipanggil Gus Jari ini mengatakan, dirinya mendapatkan wahyu pada Jumat Legi tahun 2004. Saat itu dirinya sedang melakukan salat malam. "Tepat ketika sujud, saya dipanggil oleh Allah dengan Surat Yasin. Ada suara yasin..yasin..sebanyak tujuh kali. Kemudian 'walquranul khakim' sampai selesai," kata Jari ketika ditemui di rumahnya, Selasa (16/2/2016).

Jari melanjutkan, setelah bacaan surat yasin itu, kemudian dirinya mendengar suara memerintah 'wahai Isa' sebanyak dua kali. "Saya langsung menangis tidak kuat. Itulah wahyu yang saya terima dari Allah," katanya menambahkan.

Sejak itu, lanjut Jari, dirinya mulai berdakwah. Gayung pun bersambut. Jari kemudian mendapatkan hibah tanah di dekat sawah Dusun Gempol, Desa Karangpakis. Di atas tanah tersebut didirikan masjid sekaligus pusat pengajian. "Jadi saya sudah 10 tahun mendapat wahyu sebagai Isa Habibullah," ungkapnya.

Syahadat Pengikut 'Nabi Isa' Asal Jombang Beda?.

Jombang (beritajatim.com) - Ada beberapa keanehan yang diajarkan oleh Jari atau Gus Jari (40), pria asal Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang, yang mengaku mendapatkan wahyu sebagai penerus Nabi Isa.

Salah satunya adalah soal syahadat. Yakni terdapat tambahan 'wa isa habibullah'.

Namun demikian, Jari menadaskan bahwa syahadat tambahan itu hanya untuk yang meyakini saja. Sedangkan untuk yang tidak meyakini, juga tidak apa-apa. "Bagi yang meyakini memang ada tambahan, yakni Ashadu'alla Ila Ha Ilallah, Wa Ashadu Anna Muhammadurrasullullah, Wa Isa Habibullah," ujar Jari melafalkan syahadat yang diyakininya itu.

Jari kembali menggarisbawahi bahwa dalam bacaan salat, syahadat kelompoknya tetap sama dengan umat Islam umumnya. Demikian juga dengan salat yang dilakukan oleh pengikut Pondok Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth. "Salat kita tetap lima waktu, dan berpegang pada Al-Quran," kata Jari..

info Desa Permanu

silahkan hubungi Humas blog desa permanu : email: desapermanu@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar

Cari

KRITIK - SARAN

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut