PROGRAM DESA
Arsip Blog
-
▼
2016
(101)
-
▼
Juni
(19)
- Ramadhan telah tiba
- KAPAN KITA PUASA???
- Doa hari Pertama Ramadhan
- Keistimewaan Sholat Tarawih
- Setan di bulan Ramadhan
- Tangisan saat buka puasa
- Perbedaan adalah rahmad
- Terima kasih buat istri
- Akibat jika memusuhi wali
- Penyakit pikun
- Di balik angka 26
- Jari dan tasbih
- Siti khotijah wafat
- Kitab fiqih
- Kisah jenazah dan 70 malaikat
- Keistimewaan buah kurma
- Keistimewaan buah kurma
- Kisah panglima perang
- 10 hari terakhir di bulan Ramadhan
-
▼
Juni
(19)
*PENYAKIT PIKUN*
Menurut beberapa hadits shahih bahwa setiap penyakit itu ada obatnya, kecuali penyakit pikun atau mati, seperti keterangan dalam hadits riwayat Ahmad, Bukhari:
وفي حديث أسامة بن شريك
*تداووا يا عباد الله فإن الله لم يضع داء إلا وضع له شفاء إلا داء واحدا الهرم*
أخرجه أحمد والبخاري في الأدب المفرد والأربعة وصححه الترمذي وبن خزيمة والحاكم وفي لفظ إلا السام بمهملة مخففة يعني الموت
Arti pokoknya "Wahai hamba Allah, berobatlah karena Allah tidak meketakkan penyakit kecuali meletakkan obatnya juga kecuali satu penyakit pikun (tua)" dalam riwayat lain kecuali mati.
Dari situ kita bisa renungkan bahwa penyakit pikun karena sudah tua tidak bisa diobati. Dalam kitab Faid al-Qadir, penyakit pikun/tua serupa dengan kematian karena memang berkurangnya kesehatan yang secara tidak langsung memang sudah dekat dengan kematian karena faktor umur.
(إن الله تعالى لم ينزل داء إلا أنزل له شفاء إلا الهرم) أي الكبر فإنه لا دواء له البتة قال ابن حجر رحمه الله: استثنى في الحديث الآتي الموت وهنا الهرم فكأنه جعله شبيها بالموت والجامع بينهما نقص الصحة أو القربة إلى الموت وإفضائه إليه ويحتمل أنه استثناء منقطع والتقدير لكن الهرم لا دواء له - فيض القدير
Kesimpulannya menurut hadits tersebut penyakit pikun karena faktor udah lanjut usia itu tidak bisa diobati. Penyakit pikun ini sangat kita takuti karena kalau sudah pikun sangat menyiksa kita, keluarga, anak cucu kita. Pikun menyebabkan penderita hilang ingatan (memory) dan lepas kendali ada yang bertanya terus-terusan dengan pertanyaan yang sama, ada yang pergi begitu saja dari rumah lalu lupa jalan pulang ke rumah sendiri bahkan ada yang lupa nama dan wajah anak sendiri.
Rasulullah saw berdo'a berlindung dari penyakit pikun sebagai berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ:
*اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ، وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ، وَالْهَرَمِ، وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَات*
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.” (HR. Muslim)
Banyak kakek nenek kita yang dikaruniai sampai umur 100 tahun lebih tidak pikun. Ternyata mereka ahli shadakah, ahli silaturrahmi, ahli al-Qur'an, ahli qiyam al-lail, selalu gemar menuntut ilmu dan gak neko-neko. Dan pastinya aktifitas-aktifitas yang mendukung untuk memperkuat daya ingat tentunya dapat menghindari atau setidaknya meminimalisir penyakit pikun.
Bagaimana dengan kita kelak?. Semoga Allah swt menjauhkan kita dari penyakit pikun.
Wallahu A'lam
2 komentar:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Posting Komentar