10 hari terakhir di bulan Ramadhan


🌺 *```Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan```*🌺

*_Lailatul Qadar Di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan_*

💎“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” 
(HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)

💎“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2017)

*_Lebih Serius dalam Ibadah di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan_*

💎Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” 
(Muttafaqun ‘alaih).

💎“Semoga Alloh merahmati seorang laki-laki yang di malam hari melakukan shalat malam, lalu ia membangunkan istrinya. Jika istrinya enggan, maka ia memerciki air pada wajahnya. Semoga Alloh juga merahmati seorang wanita yang di malam hari melakukan shalat mala, lalu ia membangungkan suaminya. Jika suaminya enggan, maka istrinya pun memerciki air pada wajahnya.” 
(HR. Abu Daud no. 1308 dan An Nasai no. 1148. Sanad hadits ini hasan kata Al Hafizh Abu Thohir).

*_Melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan_*

💎Rasulullah saw. beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan. (HR. Mutafaq ‘alaih)

*_Memperbanyak bersedekah_*

💎Rasululloh saw. adalah orang yang sangat dermawan kepada siapapun, dan pada bulan ramadhan beliau lebih dermawan lagi saat Jibril menemui beliau. (HR. Mutafaq ‘alaih)

*_Memperbanyak membaca al-Qur’an_*

💎Jibril menemui Rasulullah saw. pada setiap malam dibulan ramadhan kemudian ia membacakan Qur’an kepada beliau saw. (HR. Mutafaq ‘alaih)

*_Melakukan ibadah umrah_*

💎 “Umrahlah kamu pada bulan ramadhan, karena umrah pada bulan ramadhan sebanding dengan melaksanakan ibadah haji” 
(HR. An-Nasai)

*_Memperbanyak berdo’a_*

📌« اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي »

💎Ya Alloh, sesungguhnya Engkau maha pemaaf, Engkau menyukai permintaan maaf maka ampunilah aku. 
(HR. Tirmidzi)

*_Memperbanyak shalat sunnah_*

💎Barangsiapa yang bangun (untuk shalat) pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Mutafaq ‘alaih)

*_Meraih Cinta Alloh_*

💎Dan tidak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah sunnah sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia memegang dengannya, dan kakinya yang ia melangkah dengannya. Jika ia meminta kepada-Ku maka Aku akan memberinya dan jika meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan memberi perlindungan kepadanya. 
(HR. Bukhori)

Semoga Alloh memudahkan kita bersemangat dalam ibadah di akhir-akhir Ramadhan.

Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

Semoga Bermanfaat.

Kisah panglima perang

Kisah inspiratif.

*KISAH PANGLIMA PERANG YANG DI PECAT KARENA TAK PERNAH BERBUAT KESALAHAN*

Pada zaman pemerintahan Khalifah Syaidina Umar bin Khatab, ada seorang panglima perang yang disegani lawan dan dicintai kawan. Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau adalah Jenderal Khalid bin Walid.

Namanya harum dimana-mana. Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi selalu disambut dengan teriakan, "Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus." Ya! beliau mendapat gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai *Pedang ALLAH yang Terhunus*.

Dalam suatu peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit.

Itulah Khalid bin Walid, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih banyak.

Ada satu kisah menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas.

Pada suatu ketika, di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Syaidina Umar bin Khatab, yang mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat, "Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid di pecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!"

Menerima khabar tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu.

Sebagai prajurit yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada penggantinya.

Sesampai di depan Umar beliau memberikan salam, "Assalamualaikum ya Amirul mukminin! Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya di pecat?"

"Walaikumsalam warahmatullah! Betul Khalid!" Jawab Khalifah.

"Kalau masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu, kesalahan saya apa?"

"Kamu tidak punya kesalahan."

"Kalau tidak punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"

"Pada zaman ini kamu adalah panglima terbaik."

"Lalu kenapa saya dipecat?" tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa penasarannya.

Dengan tenang Khalifah Umar bin Khatab menjawab, "Khalid, Anda itu jenderal terbaik, panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah Anda pimpin, dan tak pernah satu kalipun Anda kalah. Setiap hari masyarakat dan prajurit selalu menyanjung Anda. Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan Anda. Tapi, ingat Khalid, Anda juga adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan ALLAH sangat membenci orang yang memiliki rasa sombong. *Seberat debu rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu*. Karena itu, maafkan aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini Anda saya pecat. Supaya Anda tahu, jangankan di hadapan ALLAH, di depan Umar saja Anda tak bisa berbuat apa-apa!"

Mendengar jawaban itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan yang ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar. Sambil menangis belaiu berbisik, "Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"

Bayangkan sahabat…. jenderal mana yang berlaku mulia seperti itu? Mengucapkan terima kasih setelah dipecat. Padahal beliau tak berbuat kesalahan apapun. Adakah jenderal yang mampu berlaku mulia seperti itu saat ini?

Hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang. Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin.

Beberapa orang prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada diantara mereka yang bertanya, "Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau berperang? Padahal Anda sudah dipecat."

Dengan tenang Khalid bin Walid menjawab, *"Saya berperang bukan karena jabatan, popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena mencari keridhaan Allah."*

***
Sebuah kisah yang sangat indah dari seorang jenderal, panglima perang, *Pedang Allah yang Terhunus*. Kita bisa mengambil banyak hikmah dari kisah ini. Betapa *rendah hati* sahabat Nabi yang mulia ini. Beliau penuh kemuliaan, punya jabatan, populer, dan tak pernah berbuat kesalahan. Namun, ketika semua itu dicabut beliau sedikitpun tak terpengaruh. Beliau *tetap berbuat yang terbaik*. Karena memang tujuannya *semata-mata hanya mencari keridhaan ALLAH SWT...*

🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼

Keistimewaan buah kurma

KEISTIMEWAAN BUAH KURMA

MENGAPA KURMA DI BENCI JIN DAN SETAN DAN MENGAPA NABI SAW.  MEMAKANNYA DALAM HITUNGAN GANJIL???

Mengapa kurma dibenci jin dan setan?

Serta mengapa Nabi SAW memerintahkan kita, mengonsumsi dalam hitungan ganjil 3. 5. 7 dan dikonsumsi ma kan pada pagi hari?

Dan yang paling baik ma kan tujuh kurma. Baik da ri segi Agama dan ilmiah penjelasan atas pertanya an ini yaitu ternyata kur ma membuahkan daya perlindungan tubuh ma nusia dan membuat perisai pelindung untuk tubuh manusia.

Amer bin Saad dari ayahnya – berkata : Rasulullah, sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
*Lakukanlah ihtiar perlindungan dari sihir dengan makan 7 kurma*

Penelitian sudah tunjukkan kalau buah kurma miliki manfaat utama.

*1.PERTAMA*
Kurangi tingkat koleste rol dalam darah dan men cegah aterosklerosis.

*2.KEDUA*
Mencegah kanker usus besar serta mencegah penyakit, wasir dan kurangi bentuk batu kepa hitan dan memfasilitasi tahap kehamilan serta persalinan, lantaran me ngandung serat serta ma kanan yang baik pencernaan dan gula.

*3-KETIGA*
Mencegah kerusakan gigi karena mengandung fluor.

*4.KEEMPAT*
Mencegah racun karena mengandung natrium, kalium dan vitamin c.

*5.KELIMA*
Penyembuhan anemia karena mengandung zat besi, tembaga, vitamin B-2.

*6.KEENAM*
Obat untuk rakhitis dan osteomalacia karena me ngandung kalsium, fos for, vitamin A

*7.KETUJUH*
Penyembuhan untuk ano reksia dan kurangnya konsentrasi karena me ngandung kalium.

*8.KEDELAPAN*
Untuk pengobatan umum kekurangan dan jantung berdebar karena mengandung magnesium, tembaga

*9.KESEMBILAN*
Obat kanker rematik dan otak karena mengandung boron.

*10.KESEPULUH*
Anti-kanker karena me ngandung selenium sudah dilihat kalau warga tidak paham kanker oasis.

*11.KESEBELAS*p
Pengobatan disfungsi ereksi karena mengandung boron, vitamin A.

*12.KEDUABELAS*
Perawatan untuk kulit kering dan penyakit kornea kering serta kebutaan malam karena mengandung vitamin A.

*13.KETIGABELAS*
Obat untuk penyakit saluran pencernaan saraf karena mengandung vitamin B1.

*14.KEEMPATBELAS*
Perawatan untuk rambut rontok dan stres mata serta peradangan pada selaput lendir rongga mulut serta radang bibir karena mengandung vitamin B-2.

*15.KELIMABELAS* Perawatan kulit inflama si karena mengandung vitamin niacin.

*16.KEENAMBELAS*
Obat untuk penyakit kudis, melemahnya umum tubuh dan jantung berdebar, sesak napas dan kontraksi pembuluh darah serta timbulnya bintik-bintik merah pada kulit serta kekurangan dalam tulang dan gigi, karena mengandung Vitamin C, atau asam askorbat 2.

*17.KETUJUHBELAS* Pengobatan keasaman di perut karena mengandung klorin, natrium dan kalium.

*18.KEDELAPANBELAS* Pengobatan penyakit gusi dan kekurangan pembuluh darah kapiler, kekurangan otot dan tulang riskan karena mengan dung vitamin c.

Semoga artikel ini manfaat

Keistimewaan buah kurma

KEISTIMEWAAN BUAH KURMA

MENGAPA KURMA DI BENCI JIN DAN SETAN DAN MENGAPA NABI SAW.  MEMAKANNYA DALAM HITUNGAN GANJIL???

Mengapa kurma dibenci jin dan setan?

Serta mengapa Nabi SAW memerintahkan kita, mengonsumsi dalam hitungan ganjil 3. 5. 7 dan dikonsumsi ma kan pada pagi hari?

Dan yang paling baik ma kan tujuh kurma. Baik da ri segi Agama dan ilmiah penjelasan atas pertanya an ini yaitu ternyata kur ma membuahkan daya perlindungan tubuh ma nusia dan membuat perisai pelindung untuk tubuh manusia.

Amer bin Saad dari ayahnya – berkata : Rasulullah, sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
*Lakukanlah ihtiar perlindungan dari sihir dengan makan 7 kurma*

Penelitian sudah tunjukkan kalau buah kurma miliki manfaat utama.

*1.PERTAMA*
Kurangi tingkat koleste rol dalam darah dan men cegah aterosklerosis.

*2.KEDUA*
Mencegah kanker usus besar serta mencegah penyakit, wasir dan kurangi bentuk batu kepa hitan dan memfasilitasi tahap kehamilan serta persalinan, lantaran me ngandung serat serta ma kanan yang baik pencernaan dan gula.

*3-KETIGA*
Mencegah kerusakan gigi karena mengandung fluor.

*4.KEEMPAT*
Mencegah racun karena mengandung natrium, kalium dan vitamin c.

*5.KELIMA*
Penyembuhan anemia karena mengandung zat besi, tembaga, vitamin B-2.

*6.KEENAM*
Obat untuk rakhitis dan osteomalacia karena me ngandung kalsium, fos for, vitamin A

*7.KETUJUH*
Penyembuhan untuk ano reksia dan kurangnya konsentrasi karena me ngandung kalium.

*8.KEDELAPAN*
Untuk pengobatan umum kekurangan dan jantung berdebar karena mengandung magnesium, tembaga

*9.KESEMBILAN*
Obat kanker rematik dan otak karena mengandung boron.

*10.KESEPULUH*
Anti-kanker karena me ngandung selenium sudah dilihat kalau warga tidak paham kanker oasis.

*11.KESEBELAS*p
Pengobatan disfungsi ereksi karena mengandung boron, vitamin A.

*12.KEDUABELAS*
Perawatan untuk kulit kering dan penyakit kornea kering serta kebutaan malam karena mengandung vitamin A.

*13.KETIGABELAS*
Obat untuk penyakit saluran pencernaan saraf karena mengandung vitamin B1.

*14.KEEMPATBELAS*
Perawatan untuk rambut rontok dan stres mata serta peradangan pada selaput lendir rongga mulut serta radang bibir karena mengandung vitamin B-2.

*15.KELIMABELAS* Perawatan kulit inflama si karena mengandung vitamin niacin.

*16.KEENAMBELAS*
Obat untuk penyakit kudis, melemahnya umum tubuh dan jantung berdebar, sesak napas dan kontraksi pembuluh darah serta timbulnya bintik-bintik merah pada kulit serta kekurangan dalam tulang dan gigi, karena mengandung Vitamin C, atau asam askorbat 2.

*17.KETUJUHBELAS* Pengobatan keasaman di perut karena mengandung klorin, natrium dan kalium.

*18.KEDELAPANBELAS* Pengobatan penyakit gusi dan kekurangan pembuluh darah kapiler, kekurangan otot dan tulang riskan karena mengan dung vitamin c.

Semoga artikel ini manfaat

Kisah jenazah dan 70 malaikat

KISAH JENAZAH YANG DISHOLAWATI 70 RIBU MALAIKAT

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. : Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.

Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : "Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?"
"Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya." jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"
"Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat." jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?"

Kemudian Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."

"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasulullah SAW.
"Dialah Muawiyah...!!!" jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?"
Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al-Ikhlas."

Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : "Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut."
SubhanAllah ..
Walhamdulillah ..
Wala ilaha illallah ..
Wallahu akbar.

Rasulullah SAW bersabda : ''Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?" Mereka menjawab, "Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Al-Qur'an?" Lalu Nabi SAW bersabda, "Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an.'' (H.R. Muslim no. 1922)

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah.
Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.
Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin

#add/follow ➡ Husnul Khatimah ya

Kitab fiqih

KITAB FIQIH MUHAMMADIYYAH KARYA KH. AHMAD DAHLAN (Al-Marhum Al-Maghfur Lahu)

=============

GURU DAN AMALIAH KH. AHMAD DAHLAN (MUHAMMADIYYAH) DAN KH. HASYIM AS’ARI (NU) ADALAH SAMA TIADA PERBEDAAN
=============
Tulisan kali ini hendak mempertegas tulisan kami yang telah lalu berjudul“Sejarah Awal Muhammadiyah yang Terlupakan”, dimana banyak dari kita belum tahu atau sengaja melupakan sejarah awal Muhammadiyyah.

Secara ringkas kami katakan bahwa, KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyyah pada 18 November 1912/8 Dzull Hijjah 1330) dengan KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU pada 31 Januari 1926/16 Rajab 1344) adalah satu sumber guru dengan amaliah ubudiyah yang sama. Bahkan keduanya pun sama-sama satu nasab dari Maulana ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri).

Berikut kami kutip kembali ringkasan “Kitab Fiqih Muhammadiyyah”, penerbit Muhammadiyyah Bagian Taman Poestaka Jogjakarta, jilid III, diterbitkan tahun 1343 H/1925 M, dimana hal ini membuktikan bahwa amaliah kedua ulama besar di atas tidak berbeda:

1. Niat shalat memakai bacaan lafadz: “Ushalli Fardha...” (halaman 25).
2. Setelah takbir membaca: “Allahu Akbar Kabiran Walhamdulillahi Katsira...” (halaman 25).
3. Membaca surat al-Fatihah memakai bacaan: “Bismillahirrahmanirrahim”(halaman 26).
4. Setiap shalat Shubuh membaca doa Qunut (halaman 27).
5. Membaca shalawat dengan memakai kata: “Sayyidina”, baik di luar maupun dalam shalat (halaman 29).
6. Setelah shalat disunnahkan membaca wiridan: “Istighfar, Allahumma Antassalam, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x” (halaman 40-42).
7. Shalat Tarawih 20 rakaat, tiap 2 rakaat 1 salam (halaman 49-50).
8. Tentang shalat & khutbah Jum’at juga sama dengan amaliah NU (halaman 57-60).

KH. Ahmad Dahlan sebelum menunaikan ibadah haji ke tanah suci bernama Muhammad Darwis. Seusai menunaikan ibadah haji, nama beliau diganti dengan Ahmad Dahlan oleh salah satu gurunya, as-Sayyid Abubakar Syatha ad-Dimyathi, ulama besar yang bermadzhab Syafi’i.

Jauh sebelum menunaikan ibadah haji, dan belajar mendalami ilmu agama, KH. Ahmad Dahlan telah belajar agama kepada asy-Syaikh KH. Shaleh Darat Semarang. KH. Shaleh Darat adalah ulama besar yang telah bertahun-tahun belajar dan mengajar di Masjidil Haram Makkah.

Di pesantren milik KH. Murtadha (sang mertua), KH. Shaleh Darat mengajar santri-santrinya ilmu agama, seperti kitab al-Hikam, al-Munjiyyat karya beliau sendiri, Lathaif ath-Thaharah, serta beragam ilmu agama lainnya. Dipesantren ini, Mohammad Darwisditemukan dengan Hasyim Asy’ari.Keduanya sama-sama mendalami ilmu agama dari ulama besar Syaikh Shaleh Darat.

Waktu itu, Muhammad Darwis berusia 16 tahun, sementara Hasyim Asy’ari berusia 14 tahun. Keduanya tinggal satu kamar di pesantren yang dipimpin oleh Syaikh Shaleh Darat Semarang tersebut. Sekitar 2 tahunan kedua santri tersebut hidup bersama di kamar yang sama, pesantren yang sama dan guru yang sama.

Dalam keseharian, Muhammad Darwis memanggil Hasyim Asy’ari dengan panggilan “Adik Hasyim”. Sementara Hasyim Asy’ari memanggil Muhammad Darwis dengan panggilan “Mas atau Kang Darwis”. 

Selepas nyantri di pesantren Syaikh Shaleh Darat, keduanya mendalami ilmu agama di Makkah, dimana sang guru pernah menimba ilmu bertahun-tahun lamanya di Tanah Suci itu. Tentu saja, sang guru sudah membekali akidah dan ilmu fikih yang cukup. Sekaligus telah memberikan referensi ulama-ulama mana yang harus didatangi dan diserap ilmunya selama di Makkah.

Puluhan ulama-ulama Makkah waktu itu berdarah Nusantara. Praktek ibadah waktu itu seperti wiridan, tahlilan, manaqiban, maulidan dan lainnya sudah menjadi bagian dari kehidupan ulama-ulama Nusantara. Hampir semua karya-karya Syaikh Muhammad Yasin al-Faddani, Syaikh Muhammad Mahfudz at-Turmusi dan Syaikh Khaathib as-Sambasi menuliskan tentang madzhab Syafi’i dan Asy’ariyyah sebagai akidahnya. Tentu saja, itu pula yang diajarkan kepada murid-muridnya, seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, Syaikh Abdul Qadir Mandailing dan selainnya.

Seusai pulang dari Makkah, masing-masing mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dari guru-gurunya di Makkah.Muhammad Darwis yang telah diubah namanya menjadi Ahmad Dahlan mendirikan persarikatan Muhammadiyyah. Sedangkan Hasyim Asy’ari mendirikan NU (Nahdlatul 'Ulama'). Begitulah persaudaraan sejati yang dibangun sejak menjadi santri Syaikh Shaleh Darat hingga menjadi santri di Tanah Suci Makkah. Keduanya juga membuktikan, kalau dirinya tidak ada perbedaan di dalam urusan akidah dan madzhabnya.

Saat itu di Makkah memang mayoritas bermadzhab Syafi’i dan berakidahkan Asy’ari. Wajar, jika praktek ibadah sehari-hari KH. Ahmad Dahlan persis dengan guru-gurunya di Tanah Suci. Seperti yang sudah dikutipkan di awal tulisan, semisal shalat Shubuh KH. Ahmad Dahan tetap menggunakan Qunut, dan tidak pernah berpendapat bahwa Qunut sholat subuh Nabi Muhammad Saw adalah Qunut Nazilah. Karena beliau sangat memahami ilmu hadits dan juga memahami ilmu fikih.

Begitupula Tarawihnya, KH. Ahmad Dahlan praktek shalat Tarawihnya 20 rakaat. Penduduk Makkah sejak berabad-abad lamanya, sejak masa Khalifah Umar bin Khattab Ra., telah menjalankan Tarawih 20 rakaat dengan 3 witir, sehingga sekarang. Jumlah ini telah disepakati oleh sahabat-sahabat Nabi Saw. Bagi penduduk Makkah, Tarawih 20 rakaat merupakan ijma’ (konsensus kesepakatan) para sahabat Nabi Saw.

Sedangkan penduduk Madinah melaksanakan Tarawih dengan 36 rakaat. Penduduk Makkah setiap pelaksanaan Tarawih 2 kali salaman, semua beristirahat. Pada waktu istirahat, mereka mengisi dengan thawaf sunnah. Nyaris pelaksanaan shalat Tarawih hingga malam, bahkan menjelang Shubuh. Di sela-sela Tarawih itulah keuntungan penduduk Makkah, karena bisa menambah pahala ibadah dengan thawaf. Maka bagi penduduk Madinah untuk mengimbangi pahala dengan yang di Makkah, mereka melaksanakan Tarawih dengan jumlah lebih banyak.

Jadi, baik KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari tidak pernah ada perbedaan di dalam pelaksanaan ubudiyah. Ketua PP. Muhammdiyah, Yunahar Ilyas pernah menuturkan: “KH. Ahmad Dahlan pada masa hidupnya banyak menganut fiqh madzhab Syafi’i, termasuk mengamalkan Qunut dalam shalat Shubuh dan shalat Tarawih 23 rakaat. Namun, setelah berdirinya Majelis Tarjih pada masa kepemimpinan KH. Mas Manshur, terjadilah revisi-revisi, termasuk keluarnya Putusan Tarjih yang menuntunkan tidak dipraktekkannya doa Qunut di dalam shalat Shubuh dan jumlah rakaat shalat Tarawih yang sebelas rakaat.”

Sedangkan jawaban enteng yang dikemukan oleh dewan tarjih saat ditanyakan: “Kenapa ubudiyyah (praktek ibadah) Muhammadiyyah yang dulu dengan sekarang berbeda?” Alasan mereka adalah karena “Muhammadiyyahbukan Dahlaniyyah”.

Masihkah diantara kita yang gemar mencela dan mengata-ngatai amaliah-amaliah Ahlussunnah wal Jama’ah Nahdlatul Ulama' sebagai amalan bid’ah, musyrik dan sesat? 

Semoga penjelasan ini mencerahkan kita semua dan bermanfa'at, Amiin
Kitab Fiqih KH.Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah:
http://wwwahamid.blogspot.co.id/2013/09/kitab-fiqih-muhammadiyyah-karya-kh.html?m=1

Siti khotijah wafat

MENJELANG WAFATNYA SITI KHADIJAH

Dalam kitab Al Busyro, yang ditulis Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky  al Hasani disebutkan, istri Rasulullah Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun.
Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW, “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulallah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”
Rasulullah menjawab, “Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung da’wah Islam sepenuhnya”.
Kemudian Khadijah memanggil Fatimah  Azzahra dan berbisik, “Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku”
Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di sorga.”
Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit membawa lima kain kafan. Rasulullah bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”
“Kafan ini untuk Khadijah, engkau ya Rasulallah, Fatimah, Ali dan Hasan.”, jawab Jibril.
Jibril berhenti dan menangis. Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan.”
Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Khadijah istrku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan isteri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kamu hibahkan untuk Islam. Kaun muslimin ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini darimu. Permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”
“Ya Allah, ya Ilahi rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
Tiba2 Ali berkata, “Aku, Ya Rasulallah!”
Peristiwa wafatnya Khadijah itu sangat menusuk jiwa Rasulullah . Alangkah sedih dan pedih perasaan Rasulullah ditinggal dua orang yg sangat dicintai dan mendukung perjuangannya menegakkan Islam.
Ilaa hadlratin Nabiyyil musthafa, wa ilaa Khadijatal Kubra, al fatihah …..

Jari dan tasbih

DZIKIR JARI VS TASBIH

Abdullah bin Amr bin Ash RA berkata :
رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ
“Saya melihat, Rasulullah SAW menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” [HR. Ahmad]

Secara bahasa, Dzikir berasal dari kalimat ذكر، يذكر، ذكرا  yang artinya mengingat sesuatu atau menyebut setelah lupa atau berdoa kepada Allah. Dzikir juga bermakna mengingat sesuatu atau menghafalkan sesuatu. Juga dapat dimaksudkan dengan sesuatu yang disebut dengan lidah atau suatu yang baik. [Mu’jam al-Wasit]
Al
-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani mengatakan “yang dimaksud dengan dzikir adalah mengucapkan dan memperbanyak segala bentuk lafadh yang di dalamnya berisi tentang kabar gembira, seperti kalimat : subhaanallaahi, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar; dan yang semisalnya, doa untuk kebaikan dunia dan akhirat. dan termasuk juga dzikir kepada Allah adalah segala bentuk aktifitas amal shalih yang hukumnya wajib ataupun sunnah, seperti membaca Al-Qur’an, membaca Hadiits, belajar ilmu agama, dan melakukan shalat-shalat sunnah”[Fathul-Bari]

Menurut Imam an-Nawawi, berdzikir adalah suatu amalan yang disyari’atkan dan sangat dianjurkan di dalam Islam. Ia dapat dilakukan dengan hati atau lidah. Afdhalnya dengan kedua-duanya sekaligus.[al-Adzkar] Kita diperintahkan untuk Dzikir sebanyak-banyaknya, sebagaimana firmanNya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dengan sebanyak-banyaknya. [QS Al-Ahzab : 41]

Di sisi lain, Rasul mengajarkan beberapa kalimat dzikir yang dibaca dengan jumlah tertentu seperti anjuran dzikir tasbih, tahmid dan takbir setelah selesai sholat atau mau tidur dengan hitungan masing-masing 33 x. Untuk memudahkan dalam menghitung jumlah dzikir maka beliau menggunakan jari jemari sebagaimana keterangan hadits di atas. Dan ternyata, menghitung dzikir dengan jari memiliki faidah yang lain sebagaimana perintah Nabi kepada shahabiyat berikut:
يَا نِسَاءَ الْمُؤْمِنَينَ، عَلَيْكُنَّ بِالتَّهْلِيلِ وَالتَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِ، وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ، وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ
“Wahai para wanita mu’minah, bertasbihlah kalian, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat Allah. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara (saksi).” [HR. Ahmad]

Lebih lanjut, Al-Hafidz Ibn Hajar menjelaskan :
ومعنى العقد المذكور في الحديث إحصاء العد، وهو اصطلاح للعرب بوضع بعض الأنامل على بعض عُقد الأُنملة الأخرى، فالآحاد والعشرات باليمين، والمئون والآلاف باليسار، والله أعلم
Makna kata ‘al-aqd’ (menghitung) yang disebutkan dalam hadis [pada kata: وَاعْقِدْنَ] adalah menghitung jumlah dzikir. Ini merupakan istilah orang arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan, sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’lam. [Nata’ij Al-Afkar fi Takhrij Ahadits Al-Adzkar]
Namun demikian, hal ini bukan berarti menghitung dzikir dengan sesuatu yang lain seperti tasbih, counter ataupun tasbih digital di smartphone adalah tidak boleh dan bid’ah, walaupun memang yang lebih afdhal menghitung dengan jari-jemari tangan.
Sayyidah Shafiyyah istri Rasulullah, beliau berkata:
دَخَلَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَبَيْنَ يَدَيَّ أَرْبَعَةُ آلاَفِ نَوَاةٍ أُسَبِّحُ بِهَا، فَقَالَ: لَقَدْ سَبَّحْتِ بِهَذَا؟ أَلاَ أُعَلِّمُكِ بِأَكْثَرَ مِمَّا سَبَّحْتِ بِهِ؟ فَقَالَتْ: عَلِّمْنِيْ، فَقَالَ: قُوْلِيْ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ مِنْ شَىْءٍ
“Suatu ketika Rasulullah menemuiku dan ketika itu ada di hadapanku 4.000 biji yang aku gunakan untuk berdzikir. Lalu Rasulullah berkata: Apakah kamu bertasbih dengan biji-biji ini?! Maukah kamu aku ajari sesuatu yang lebih banyak dari ini? Shafiyyah menjawab: Iya, ajarkanlah kepadaku. Lalu Rasulullah bersabda: “Bacalah: “Subhanallah ‘Adada Ma Khalaqa Min Sya’i” [HR. at-Tirmidzi]

Dalam hadits ini Rasulullah tidak melarang, serta tidak mengingkari perbuatan Shafiyyah tersebut. Rasulullah hanya menunjukkan kepada Shafiyyah terhadap yang lebih mudah dan lebih afdhal. Adapaun Tasbih zaman sekarang itu di qiyaskan kepada biji-biji tersebut. Syekh Mulla ‘Ali al-Qari menjelaskan :
وَهذَا أَصْلٌ صَحِيْحٌ لِتَجْوِيْزِ السُّبْحَةِ بِتَقْرِيْرِهِ صَلّى اللهُ عَليْهِ وَسَلّمَ فَإِنَّهُ فِيْ مَعْنَاهَا، إِذْ لاَ فَرْقَ بَيْنَ الْمَنْظُوْمَةِ وَالْمَنْثُوْرَةِ فِيْمَا يُعَدُّ بِهِ.
“Ini adalah dasar yang shahih untuk membolehkan penggunaan tasbih, karena tasbih ini semakna dengan biji-bijian dan kerikil tersebut. Karena tidak ada bedanya antara yang tersusun rapi (diuntai dengan tali) atau yang terpencar (tidak teruntai) bahwa setiap itu semua adalah alat untuk menghitung dzikir”[Syarh al-Misykat].

Jadi menggunakan tasbih itu hukumnya boleh-boleh saja bahkan jika diperlukan menjadi lebih afdhal. Ibn Hajar al-Haitami berkata :
إِنْ أَمِنَ الْمُسَبِّحُ الْغَلَطَ كَانَ عَقْدُهُ بِالأَنَامِلِ أَفْضَلَ، وَإِلاَّ فَالسُّبْحَةُ أَفْضَلُ.
“Jika orang yang berdzikir tidak khawatir salah hitung maka menghitung dzikir dengan jari-jari tangan hukumnya lebih afdlal. Namun jika ia khawatir salah hitung maka menghitung dengan tasbih lebih afdlal” [al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah]. Wallahu A’lam. Wallahu A’lam Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar senantiasa memperbanyak dzikir, mengingat keagungan-Nya dalam setiap kesempatan.

Di balik angka 26

Assalamualaikum... Satu fakta angka angka  yg menarik untuk kita fikirkan:

          Adakah kita sadari...???

          Aceh
          Tsunami
          26-12-2004,
         
          Bohemia gempa
          26-11-1902
         
          Jogja
          Gempa
          26-05-2006

          Tasik, Jawa Barat
          Gempa
          26-06-2010

          Gunung berapi
          Meletus
          26-10-2010

          Jambatan Tenggarong
          Samarinda, Indonesia
          Runtuh
          26-09-2013

          Tahun lalu pada tgl 26 Okt.
          Taufan Haiynan diutus Allah SWT untuk menunjukkan kekuasaan Nya kepada seluruh rakyat Filipina yg telah merobohkan "Rumah Nya" di Manila untuk digntikan dgn shopping mall!!         

          Mengapa semua ini
          Terjadi  pada tgl 26

          Apakah ini suatu kebetulan??

          Bukalah dan bacalah
          Al-Quran Juz ke: 26

          Allah SWT telah berfirman

          Bunyinya:

          "sedikit waktu lagi Aku akan menggoncang kan langit dan bumi, laut dan darat".

          Biar mereka semua tahu bahawa Mu'jizat Allah itu ada !!!         

          Jika sudi..

          Sampaikanlah kepada hamba Allah yg lain.. wallahua'lam  ..
Ternyata Cuma 1.5 jam⌚ saja Umur Kita hidup di DUNIA 🌎 ini.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran yang hakiki
🔎 1 hari akhirat = 1000 tahun dunia
🔎 24 jam akhirat = 1000 tahun dunia
🔎 3 jam akhirat = 125 tahun dunia
🔎 1.5 jam akhirat = 62.5 tahun dunia.

Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1.5 jam saja.

Pantaslah  kita selalu diingatkan tentang masalah waktu. ⌛⏰

Allah berfirman : "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)"

Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk meniti perjalann hidup kita ini.

Kuatkan. Berfikir utk akhirat
Karena dunia ni
Tempat kita akan tinggalkan

Fokus akhirat
Itulah tempat kita akan hidup seterusnya

Ingatlah ini :

untuk diri saya sendiri.
Mayat orang Islam yang tidak sembahyang pada 1000
tahun dulu masih disiksa hingga kini.

Allahuakbar! 1 waktu kita tinggalkan sholat sama dengan  8000 tahun siksaan neraka. Jika kita sehari 5 waktu x sholat?

5 x 8000 = 40 000
tahun.

Subhanallah.. 😫😭

Ringan-ringankanlah tangan untuk membagi berita  ini. Akan mendapat  pahala mengingatkan saudara Islam ...

Kirim _*La illaha illa Allah*_,
_*Muhammadu Rasulullah*_sebarkan
kepada 3 group saja. 
Lihat apa kah  anda
mempunyai waktu untuk
*ALLAH.* atau tidak.

Penyakit pikun

*PENYAKIT PIKUN*

Menurut beberapa hadits shahih bahwa setiap penyakit itu ada obatnya, kecuali penyakit pikun atau mati, seperti keterangan dalam hadits riwayat Ahmad, Bukhari:

وفي حديث أسامة بن شريك

*تداووا يا عباد الله فإن الله لم يضع داء إلا وضع له شفاء إلا داء واحدا الهرم*

أخرجه أحمد والبخاري في الأدب المفرد والأربعة وصححه الترمذي وبن خزيمة والحاكم وفي لفظ إلا السام بمهملة مخففة يعني الموت

Arti pokoknya "Wahai hamba Allah, berobatlah karena Allah tidak meketakkan penyakit kecuali meletakkan obatnya juga kecuali satu penyakit pikun (tua)" dalam riwayat lain kecuali mati.

Dari situ kita bisa renungkan bahwa penyakit pikun karena sudah tua tidak bisa diobati. Dalam kitab Faid al-Qadir, penyakit pikun/tua serupa dengan kematian karena memang berkurangnya kesehatan yang secara tidak langsung memang sudah dekat dengan kematian karena faktor umur.

(إن الله تعالى لم ينزل داء إلا أنزل له شفاء إلا الهرم) أي الكبر فإنه لا دواء له البتة قال ابن حجر رحمه الله: استثنى في الحديث الآتي الموت وهنا الهرم فكأنه جعله شبيها بالموت والجامع بينهما نقص الصحة أو القربة إلى الموت وإفضائه إليه ويحتمل أنه استثناء منقطع والتقدير لكن الهرم لا دواء له - فيض القدير

Kesimpulannya menurut hadits tersebut penyakit pikun karena faktor udah lanjut usia itu tidak bisa diobati. Penyakit pikun ini sangat kita takuti karena kalau sudah pikun sangat menyiksa kita, keluarga, anak cucu kita. Pikun menyebabkan penderita hilang ingatan (memory) dan lepas kendali ada yang bertanya terus-terusan dengan pertanyaan yang sama, ada yang pergi begitu saja dari rumah lalu lupa jalan pulang ke rumah sendiri bahkan ada yang lupa nama dan wajah anak sendiri.

Rasulullah saw berdo'a berlindung dari penyakit pikun sebagai berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ:

*اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ، وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ، وَالْهَرَمِ، وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَات*

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.” (HR. Muslim)

Banyak kakek nenek kita yang dikaruniai sampai umur 100 tahun lebih tidak pikun. Ternyata mereka ahli shadakah, ahli silaturrahmi, ahli al-Qur'an, ahli qiyam al-lail, selalu gemar menuntut ilmu dan gak neko-neko. Dan pastinya aktifitas-aktifitas yang mendukung untuk memperkuat daya ingat tentunya dapat menghindari atau setidaknya meminimalisir penyakit pikun.

Bagaimana dengan kita kelak?. Semoga Allah swt menjauhkan kita dari penyakit pikun.

Wallahu A'lam

Akibat jika memusuhi wali

AKIBAT MEMUSUHI WALI

Dari Abu hurairah, Rasul SAW bersabda :
إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ
Sesungguhnya Allah berfirman: "Barang siapa berani memusuhi wali (kekasih) Ku maka sungguh Aku mendeklarasikan perang dengannya" [HR Bukhari]

Teringat sewaktu mengikuti sebuah seminar di bangku kuliah dulu terdapat seorang pemateri yang menggebu-gebu mengkritik para pemikir islam tak terkecuali imam ghazali dan karyanya ihya ulumuddin. Tak ada karya beliau yang luput dari kritikannya.  Ternyata dunia sarat kritik tidak hanya berlaku di kampus, hal yang sama berlaku di dunia pertelivisian. Di sebuah tayangan program keislaman di televisi swasta, seorang host memberikan komentar-komentar miring tentang Imam Al-Ghazali. Ia mengatakan bahwa Imam Al-Ghazali kurang mendalami Al-Quran dan Hadits.
Mengkritik pendapat seseorang adalah hal yang wajar, karena tiada manusia yang sempurna dan maksum selain Nabi SW. Namun jika yang dikritik adalah orang yang mulia di sisi Allah maka timbul pertanyaan apakah yang mengkritik lebih mulia dari yang dikritik? Selanjutnya apakah tidak dikhawatirkan pelaku termasuk dalam kategori memusuhi Wali Allah seperti keterangan hadits shahih di atas sebab yang dimaksud dengan Wali Allah adalah
العالم بالله المواظب على طاعته المخلص في عبادته
orang yang berilmu dengan ilmu Allah yang secara konsisten berada dalam ketaatan dan ikhlas dalam ibadahnya [Fathul Bari]

Mengkritisi karya Imam al-Ghazali (1058 M / 450 H - 1111 M / 505 H) menurut catatan sejarah ternyata pernah dilakukan oleh seorang ulama fiqih terkemuka dari Maroko yaitu Abu al-Hasan Ali bin Ismail bin Muhammad bin Abdullah bin Harzihim yang terkenal dengan sebutan Ibnu Hirzihim (W.1163 M) . Syekh Abdul Qadir al-Idrus Ba Alawi menceritakan bahwa Ibnu Hirzihim merasa risih dan tidak menyetujui dari apa yang dipaparkan Imam Ghazali, terlebih kitab itu mengandung banyak hadits maudhu' sebagaimana pernyataan banyak orang. Walhasil, Ia mengundang sejumlah ulama' untuk bersama-sama membedah kitab Ihya' Ulumiddin karya Imam al-Ghazali (Almarhum). Hasil dari pembedahan itu adalah bahwa kitab itu penuh penyesatan dan khurafat. Iapun memerintah untuk mengumpulkan semua kitab Ihya' Ulumiddin dan membakarnya secara masal di hari Jum'at !!

Sebelum pembakaran masal Ihya' Ulumiddin dilangsungkan, Ibnu Hirzihim bermimpi memasuki sebuah masjid dan menjumpai Imam Ghazali duduk menghadap Rasulullah, Saidina Abu Bakr dan Saidina Umar. Imam Ghazali saat itu mengadu kepada Rasulullah dan kedua sahabat mulia itu tentang tuduhan yang dialamatkan kepada karyanya. Imam Ghazali berkata :
هذا خصمي يا رسول الله فإن كان الأمر كما زعم تبت إلى الله، وإن كان شيئاً حصل لي من بركتك واتباع سنتك فخذ لي حقي من خصمي
Orang ini adalah musuhku wahai Rasul. jika kitabku ini memang seperti tuduhannya maka aku akan bertaubat kepada Allah, namun jika kitabku ini meruapakan hasil dari keberkahan-Mu dan mengikuti sunnah-Mu maka mohon tunaikanlah hakku atas musuhku ini.
Rasulullah kemudian membaca kitab Ihya' Ulumiddin dari baris dan halaman pertama sampai titik terakhir. Selepas membacanya, beliau bersabda:
والله إن هذا لشيء حسن
"Demi Allah, buku ini sungguh mulia".
Selanjutnya Saidina Abu Bakar pun membacanya, setelah menelaahnya, beliau menanggapi:
والذي بعثك بالحق إنه لشيء حسن
"Demi Allah yang mengutus mu dengan kebenaran, buku ini sungguh mulia".
Lalu Sayyidina Umar pun turut membacanya dan memberikan kesaksian yang sama.
Rasulullah SAW kemudian memanggil Imam Ibnu Hirzihim dan memerintahkannya untuk melepas baju agar dicambuk. Setelah cambukan yang kelima kalinya, Sayyidina Abu Bakar mencoba memohonkan ampun untuknya:
يا رسول الله لعله ظن فيه خلاف سنتك فأخطأ في ظنه
"Wahai Rasulullah, mungkin saja dia ingin membela sunnahmu tapi prediksinya salah".
Imam Ghazali menyetujui usulan Sayyidina Abu Bakr dan Rasul pun memenuhi permohonan itu. Saat itu terjagalah Ibnu Hirzihim dari tidurnya. Namun anehnya luka-luka akibat cambukan nampak jelas di punggungnya. Menyesali perbuatannya, Ibnu hirzihim lalu bersaksi bahwa karya Imam Ghazali adalah kitab yang suci nan mulia. Jika ada yang belum mempercayai mimpinya, maka luka di punggungnya sebagai bukti paling nyata. Luka itupun terus terasa dalam waktu yang lama!. Ia sadar bahwa memusuhi auliya' adalah kesalahan yang amat besar. Iapun kembali mengkaji dan mengamalkan kitab Ihya' Ulumiddin serta mengajarkannya kepada khalayak umat. Tidak lama setelah itu, Dalam mimpinya Rasulullah datang menjumpainya dan mengusap luka punggung dan hatinya, dan akhirnya iapun bebas dari segala belenggu yang telah lama menghantui perasaannya. Diakhir hayat beliau, Syeikh Abu Hasan As-sadzili berkata:
ولقد مات الشيخ أبو الحسن ابن حرزهم يوم مات وأثر السياط ظاهر على ظهره
Sungguh ketika Syeikh Ibnu Hirzihim wafat, bekas luka tersebut masih tampak jelas dipunggungnya. [Sumber : Ta'rif al-Ahya' bi Fadha'il al-Ihya] _Wallahu A’lam_ Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar senantiasa hormat kepada para wali Allah dan tidak menghina apalagi memusuhinya.

Terima kasih buat istri

TERIMAKASIH ISTRIKU

Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, Nabi SAW bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتْ الْجَنَّةَ
"Wanita mana saja yang meninggal dunia, sedang suaminya ridlo kepadanya, maka ia masuk surga".  [HR Ibnu Majah].

Wahai para suami renungkanlah kata-kata bijak ini “Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah, Tidaklah setaqwa Aisyah, Pun tidak setabah Fatimah. Justru Istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi wanita solehah”. Benarlah demikian adanya, sebagaimana kita para suami tidaklah sempurna maka mereka juga tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Maka dari itu janganlah menuntut kesempurnaan dari istrimu. Syaikh Muhammad Mutawalli As-Sya’rawi berkata :
من ابتغى صديقا بلا عيب عاش وحيدا # من ابتغى زوجةً بلا نقص عاش أعزبا
“Siapa yang ingin mencari teman yang sempurna (tanpa aib), maka ia akan hidup sendirian (karena tiada teman yang sempurna). Siapa yang ingin mencari istri yang sempurna (tanpa kekurangan), maka hidupnya akan jomblo.”

Ketika sarapan atau makan malam siapa yang menyiapkan semuanya? Siapa yang merawat anak-anakmu? Siapa yang menjaga rumahmu? Bukankah semua itu dilakukan istrimu? Padahal pekerjaan rumah seperti mencuci dan memasak merupakan kewajiban kita para suami menurut mazhab Hanafi, Syafi’i, Maliki.

Riwayat-riwayat yang kita dengar tentang semisal Asma’ binti Abu Bakar yang tiap hari mengambil air, memberi makan kuda, membuat roti, bahkan membawa biji-biji kurma di atas kepalanya,

Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada Ayahandanya, Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung

itu semua menunjukkan betapa besar kerelaan dan keluhuran budinya. Pun demikian istrimu, ia melakukan semua itu demi menggapai ridlomu. Bukankah Rasulullah saw bersabda,
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang perempuan telah mengerjakan shalat fardhu lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan TAAT KEPADA SUAMINYA, maka akan dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” [HR Ahmad]

Dengan demikian seorang istri bermaksud membangun surga dunia di rumah tanggamu dan surga di akhirat nanti dengan taat kepadamu. Nah sekarang, Lihatlah penghargaanmu kepadanya! Apa yang telah kau perbuat dengan cita-cita luhurnya dan keikhlasannya?

Alkisah terdapat sepasang suami istri sedang bercengkrama dan ia berkata : “mari kita tulis kekurangan kita masing-masing di kertas kosong, agar kita bisa saling intropeksi diri”. Keesokan harinya merekapun saling bertukar kertas. Mulailah dari suami yang membaca kertas tulisan istri. Setiap kata ketika membaca tulisan mengenai kekurangannya, air matanya tidak bisa dibendung, mengalir di setiap sudut matanya. Karena ternyata begitu banyak kekurangan pada dirinya. Suami berkata : “maafkan aku yang tidak bisa sempurna mendampingimu . Maafkan aku,” air matanya semakin deras mengalir. Tibalah giliran istri membuka dan membaca kertas dari suami. Namun sang istri kaget kertas itu masih bersih polos karena suaminya tidak menulis apapun dikertas itu. Suami lantas berkata : “Istriku tercinta, tahukah engkau. Aku mencintaimu apa adanya sehingga aku melihat kekuranganmu adalah kelebihanmu dan aku tahu bahwa setiap manusia pastilah tercipta dengan berbagai kekurangannya, untuk itu aku tercipta sebagai suamimu untuk menjadi pelengkap kekuranganmu. Aku mencintaimu karena Allah telah memilihmu sebagai pendampingku, wahai istriku”.  Sang istri pun tak sanggup menahan tangis mendengar ucapan dari sang suami yang begitu sangat mencintainya.

Pertengkaran suami istri biasanya karena ego, saling menuntut cinta, saling meminta diperhatikan, saling minta disayang, gengsi meminta maaf duluan jika melakukan kesalahan, tidak mau berlomba memberi yang terbaik, yang berakibat hilangnya rasa syukur dan rasa menerima apa adanya. Maka cintailah pasanganmu yang telah kau pilih “apa adanya” dan bukan “ada apanya”. Para suami, bantulah istrimu untuk menggapai cita-cita mulia untuk membangun surga dunia dan akhiratnya dengan ridlomu. Berikan ridlo untuknya dan katakan “terimakasih istriku atas semuanya” _Wallahu A’lam._ Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk bisa menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna begitu pula kita dan istri kita.

Perbedaan adalah rahmad

.
Bismillah . .
.
PERBEDA’AN ADALAH RAHMAT ??
.
Mungkin kita pernah mendengar orang berkata : ”Perbeda’an adalah rahmat”
.
Perbeda’an apa yang dimaksud adalah rahmat ?
.
Kita meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Nabi terakhir, kelompok lain mengakui ada Nabi lain setelah Nabi Muhammad.
.
Kita memuliakan para Sahabat, kelompok lain mengkafirkan para Sahabat.
.
Kita mengatakan semua bid’ah sesat, kelompok lain mengatakan tidak semua bid’ah sesat.
.
Kalau memang perbeda’an adalah rahmat mengapa Khalifah Abu Bakar memerangi pasukan nabi palsu Musailamah al Khazab, juga pasukan nabi palsu Thulaihah al Assadi dan pasukan nabi palsu Kais bin Abdi Yaguts ? Semua nabi palsu tersebut ditumpas oleh Khalifah Abu Bakar, walaupun harus dengan peperangan yang sengit selama satu tahun.
.
Kalau perbeda’an adalah rahmat mengapa Imam Malik, Imam Ahmad dan Imam Al-Bukhari mengkafirkan syi’ah ?
.
Kalau perbeda’an adalah rahmat, mengapa Ibnu Umar berkata :
.
كل بدعة ضلالة وإن رآها الناس حسنة
.
“Seluruh bid’ah itu sesat sekalipun manusia memandangnya baik”. (Al Lalika’i 11/50).
.
• Perbeda’an pendapat dalam Islam
.
Dalam khasanah Islam, perbeda’an pendapat bukanlah hal baru. Tidak terhitung jumlah kitab-kitab yang ditulis ulama Islam yang disusun khusus untuk merangkum, mengkaji, membandingkan, kemudian mendiskusikan berbagai pandangan yang berbeda-beda dengan argumentasinya masing-masing.
.
Perlu diketahui bahwa perbeda’an pendapat dalam Islam ada yang dibolehkan dan ada yang terlarang.
.
Contoh perbeda’an yang di bolehkan misalnya : Cara turun ketika hendak sujud dalam sholat. Apakah tangan atau lutut terlebih dahulu. Kedua-duanya dibenarkan karena masing-masing berdasarkan dalil yang shohih. Maka ini termasuk perbeda’an yang dibolehkan.
.
Contoh lainnya adalah : Perbeda’an baca’an do’a iftitah, baca’an tasyahud, jumlah takbir shalat jenazah dan takbir sholat ‘id, jumlah shalat teraweh dan banyak lagi. Sesama Muslim tidak dibenarkan bermusuhan karena perbeda’an pada masalah-masalah seperti yang disebutkan di atas. Karena masing-masing dari pendapat diatas memiliki dalil yang sahih.
.
Sikap kita kepada sesama muslim yang lainnya, yang berbeda pendapat maka harus toleran tidak perlu mempermasalahkannya. Kalaupun mau mendiskusikannya, maka harus memiliki pengetahuan yang cukup, mutaba’ah dan adab yang baik. Sehingga tidak mencederai ukhuwah Islamiyah.
.
Akan tetapi sikap toleran itu tidak berlaku kepada ajaran, faham atau amalan-amalan baru (bid’ah). Kita tidak boleh mendiamkan bid’ah merajalela ditengah-tengah umat. Karena akan menjadikan umat tenggelam dalam kesesatan. Perbeda’an inilah yang terlarang.
.
Tidak ada toleransi kepada amalan-amalan bid’ah, karena bid’ah menjadikan agama ini tidak murni dan mengakibatkan perpecahan berujung kebencian dan permusuhan diantara sesama umat Islam.
.
Imam Asy-Syatibi rahimahullaahu ta’ala berkata : “Semua bukti dan dalil ini menunjukan bahwa munculnya perpecahan dan permusuhan adalah ketika munculnya kebid’ahan.” (Al- I’tisham, I/157).
.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullaahu ta’ala berkata : “Bid’ah itu identik dengan perpecahan, sebagaimana sunnah identik dengan persatuan.” (al-Istiqamah, I/42).
.
Karena bid’ah berdampak buruk kepada agama dan umat, maka memeranginya sangat besar pahala dan keutama’annya.
.
Pernah ditanyakan kepada Imam Ahmad rahimahullah : Ada seseorang yang puasa, sholat, I’tikaf dan ada orang lain yang membantah ahli bid’ah, manakah yang lebih anda sukai ? Beliau menjawab : “Apabila orang itu sholat, i’tikaf maka hal itu manfaatnya untuk dia sendiri, tapi apabila dia membantah ahli bid’ah maka manfaatnya bagi kaum muslimin dan inilah yang lebih afdhol/ lebih utama”. Beliau menjelaskan bahwa manfaatnya lebih luas bagi kaum muslimin di dalam agama mereka, yang hal tersebut termasuk jihad fi sabilillah.
.
Maka atas dasar itulah semenjak dahulu hingga hari ini, para Ulama mengahalau para pengusung kesesatan dan menyingkap penyimpangan-penyimpangannya.
.
برك الله فيكم
.
.
https://agussantosa39.wordpress.com/category/04-bidah/02-memahami-bidah/
.
===============
.
.
PERINGATAN ! ! ! !
.
MOHON MAAF, TIDAK ADA WAKTU MENANGGAPI SEMUA KOMENTAR YANG KONTRA BAIK ITU KOMENTAR OOT(out of topic) ATAUPUN PERTANYAAN YANG KONYOL(bodoh)
.
Dan Bagi yang KONTRA status apabila  ingin membuat bantahan, sebelum KOMENTAR jawab terlebih dahulu pertanya'an mudah berikut ini :
.
Sebutkan perbeda'an MASLAHAH MURSALAH dengan BID'AH  ??
.
Saya sebutkan salah satu perbeda'annya sebagai berikut :
.
المصالحة المرسلة، لا أن تضيف إلى قيمة من ثواب العبادة القيام به، ولكن في العطلات كوسيلة لتحقيق الأهداف المشار إليها
.
MASLAHAH MURSALAH, dilakukan bukan untuk menambah nilai pahala dari ibadah yang dilakukan, tapi di tujukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang dimaksud.
.
أما بالنسبة للبدعة ويهدف للحصول على مكافأة في العبادة
.
Adapun BID’AH ditujukan untuk mendapatkan nilai pahala dan keutama'an dalam ibadah.
.
MASIH ada perbeda'an yang lainnya, dan silahkan anda sebutkan semuanya.
.
APABILA TIDAK BISA MENJAWABNYA,
.
MA'AF TIDAK DI IZINKAN BERKOMENTAR DAN KOMENTARNYA AKAN SELALU  HILANG

Tangisan saat buka puasa

Tangisan Al-imam Malik bin Anas Saat Berbuka Puasa

Dalam sebuah riwayat sayidina al-imam malik bin anas (atau nama lengkapnya : Mālik ibn Anas bin Malik bin 'Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas bin Malik bin `Amr, al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani, lahir di Madinah pada tahun 714M / 93H, dan meninggal pada tahun 800M / 179H, Beliau adalah pakar ilmu fiqh dan hadits serta pendiri Madzhab Maliki), dalam sebuah riwayat di bulan Romdhon pada saat berbuka puasa beliau menangis hingga bercucuran air matanya membasahi janggutnya, lalu salah satu muridnya bertanya :

Murid : ''Wahai guruku yg mulia, kenapakah engkau menangis sedemikian sedih serta menyayat hati kami'' ??, Apakah ada di antara kami yg membuat hatimu sedih, atau hidangan ini kurang berkenan ??!

Imam Malik : ''tidak..tidak wahai murid2ku, Sungguh kalian adalah murid2 terbaikku dan sangat hidmah padaku, bahkan hidangan ini teramat nikmat buatku''

Murid : ''Lalu kenapakah wahai guru kami yg tercinta !
Imam Malik : ''Sungguh aku pernah berbuka dengan guruku (Sayidina Al-Imam Ja'far As-shodiq) cucu baginda Rosulillah dalam makanan yg nikmat seperti saat ini, dan beliau (Sayidina Ja'far As-shodiq) berkata sambil terisak :
''Wahai ibnu anas (imam malik) tahukah engkau, Rosulillah terkadang berbuka dgn 3 buah kurma dan air tapi beliau merasa sangat nikmat penuh syukur, bahkan seringkali Rosulillah hanya berbuka sebutir kurma di bagi dgn aisyah tapi sungguh beliau merasa sangatlah nikmat, beliau (Rosulillah) sedikit sahur dan buka tapi sangatlah banyak ibadah dan syukur, dan beliau selalu mendo'akan kita umatnya yg selalu lalai kepada baginda''!!!

Sedang hari ini kita di penuhi makanan nikmat dalam berbuka tapi kita sangatlah jauh dari ibadah dan rasa syukur !!''
lanjut imam malik dan tahukah kalian setelah berkata itu maka guruku manusia yg mulia itu (sayidina ja'far as-shodiq) pingsan karena tiada mampu terkenang akan Rosulillah..
Setelah Imam Malik menceritakan itu sambil terisak pada murid2nya, maka tiba2 ruangan tersebut menjadi haru dgn isak pilu kerinduan pada baginda Rosulillah''

Allah...Allah...ya Rosulillah...
mari tataplah santapan sahur dan berbuka kita..lalu tela'ah amal ibadah kita..
bersyukurkah kita atau kufurkah kita ????

Setan di bulan Ramadhan

SETAN DIBELENGGU?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Bahwa Rasul SAW bersabda :
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” [HR. Bukhari –Muslim]

Ketika Ramadhan tiba sering terlontar pertanyaan, Benarkah setan dibelenggu pada bulan ramadhan? Jawabnya benar seperti keterangan dalam hadits shahih di atas bahkan menegaskan pemaknaan hadits tersebut, dalam lafazh lain disebutkan,
وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ
dan setan-setan pun diikat dengan rantai.” [HR. Bukhari – Muslim]

Lantas, kalo demikian kenapa masih terdapat kemaksiatan? Untuk menjawab pertanyaan kedua ini perlu kiranya kita ketahui bahwa ulama berbeda pendapat dalam memaknai pernyataan dibelenggunya setan pada bulan ramadhan.

Pertama ada ulama yang memaknainya secara kiasan karena sejatinya setan tidak dibelenggu secara hakiki. Mengingat keberkahan bulan ramadhan, dan banyaknya ampunan Allah untuk para hamba-Nya selama ramadhan sehingga setan seperti terbelenggu. al-Baji berkata :
ويحتمل أن هذا الشهر لبركته وثواب الأعمال فيه وغفران الذنوب تكون الشياطين فيه كالمصفدة، لأن سعيها لا يؤثر، وإغواءها لا يضر…
Bisa juga kita maknai, bahwa mengingat bulan ini bulan pernuh berkah, penuh pahala amal, banyak ampunan dosa, menyebab setan seperti terbelenggu selama ramadhan. Karena upaya dia menggoda tidak berefek, dan upaya dia menyesatkan tidak membahayakan manusia. [al-Muntaqa Syarah al-Muwattha’]

Hal ini serupa dengan pernyataan Nabi bahwa “Tatsa’ub (menguap) itu dari setan” [HR Bukhari] yang diartikan dengan makna kiasan yaitu menguap itu merupakan perkara yang disenangi setan bukan menguap itu berasal dari perbuatan setan sehingga tidak aneh jika menguap masih kita temui selama bulan Ramadhan, bahkan lebih banyak kita temui bahkan alami sendiri.

Kedua, Pendapat yang memaknainya secara hakiki. Inilah pendapat yang unggul menurut Imam Al-Qurthubi. Beliau lalu berkata,
فإن قيل كيف نرى الشرور والمعاصي واقعة في رمضان كثيرا فلو صفدت الشياطين لم يقع ذلك
"Jika dikatakan, bagaimana kita masih dapat menyaksikan banyaknya keburukan dan kemaksiatan di bulan Ramadhan. Seandainya setan diikat, seharusnya hal itu tidak terjadi?"

Maka jawabnya adalah, (1) "Bahwa kemampuan setan menggoda menjadi berkurang khusus untuk menggoda orang-orang yang berpuasa dengan memperhatikan syarat-syarat dan adab-adab puasa. Atau (2) pemahaman lain bahwa yang diikat hanyalah setan pembangkang (al-Maraddah), bukan semuanya sebagaimana disebutkan dalam sebagian riwayat. (3) Atau yang dimaksud adalah berkurangnya keburukan di bulan tersebut, dan ini adalah perkara yang dapat dirasakan, karena terjadinya keburukan (secara umum) menjadi berkurang di bulan ini. Disamping itu, (4) kalaupun semua setan diikat, hal itu bukan berarti tidak akan terjadi keburukan dan kemaksiatan, karena semua itu dapat terjadi karena sebab selain setan, seperti jiwa yang buruk, serta kebiasaan jelek atau karena setan manusia." [Kitab Fathul Bari] Keterangan terakhir ini menegaskan bahwa sumber maksiat tidak hanya setan tapi juga ada hawa nafsu. Jadi Hadits ‘setan dibelenggu’ di atas tidak berarti meniadakan segala bentuk maksiat karena bisa jadi maksiat itu muncul disebabkan pengaruh jiwa yang buruk dan jahat.

Namun terlepas dari uraian di atas, kita harus tahu bahwa setan dibelenggu pada bulan ramadhan adalah termasuk perkara ghaib dan sikap orang muslim yang baik adalah menerima dan membenarkannya. Dan tidak kita memperbincangkan kenyataannya seperti ini dan itu karena sikap tersebut  lebih menyelamatkan agama seseorang dan lebih bagus akibatnya. Oleh karena itu ketika Abdullah putera Imam Ahmad bertanya kepada bapaknya, Imam Ahmad:
قد نرى المجنون يُصرَع في شهر رمضان ؟
“Sesungguh orang kerasukan (jin) pada bulan Ramadan (maksudnya mengapa sampai terjadi padahal katanya setan dibelenggu)”.  Imam Ahmad menjawabnya:
هكذا جاء الحديث ولا تكلَّم في ذلك
Begitulah keterangan hadits maka janganlah kau membicarakannya (terlalu jauh). [Kitab: Thabaqatul Hanabilah]

Dari keterangan imam ahmad inilah maka kita tetap membaca taawwudz meskipun di bulan ramadhan, bulan dimana para setan dibelenggu karena tidak ada perintah Nabi untuk meninggalkan bacaan ta’awwudz selama bulan ramadhan dan karena hal ini termasuk masalah ghaib yang tidak terjangkau oleh akal manusia. Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar membenci perbuatan setan dan menjauh darinya baik di bulan ramadhan ini maupun selepasnya.

Keistimewaan Sholat Tarawih

INILAH KEISTIMEWAAN SHALAT TARAWIH SAAT RAMADHAN

Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda :

Pada 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan :

Malam pertama: Pelaksanaan shalat tarawih pada hari pertama Ramadhan sama seperti orang yang keluar dari dosanya, layaknya anak yang baru dilahirkan ibunya.

Malam ke 2 : umat mukmin yang menyelenggarakan shalat tarawih pada malam kedua maka akan diampuni dosa-dosanya dan dosa kedua orang tuanya.

Malam ke 3 : Pada malam keempat masih berkaitan dengan pengampunan. Malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat”. Jadi Allah akan mengampuni dosa-dosa yang sudah lalu jika kita dengan ibadah pada malam tersebut.

Malam Ke 4 : Pada malam ini melaksanaakan ibadah shalat tarawih pahalanya seperti sedang membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran.

Malam ke 5 : pahala melaksanakan shalat ini pada malam kelima adalah seperti pahala orang shalat di Masjidil Haram masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

Malam ke 6 : pahala menyelenggarakan shalat tarawih pada malam keenam ini adalah Allah SWT akan memberikan pahala seperti orang yang sedang bertawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

Malam ke 7 : seolah- olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

Malam ke 8 : Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim a.s.

Malam ke 9 : Pada malam ke sembilan orang yang menunaikan ibadah shalat tarawih seolah-olah ia beribadah kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadahnya Nabi saw.

Malam ke 10 : Allah Ta’ala mengarungi dia kebaikan dunia dan akhirat.

Pada 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan :

Malam ke 11 : ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

Malam ke 12 : Keistimewaan shalat pada malam ini adalah wajahnya bagaikan bulan di malam purnama saat hari kiamat.

Malam ke 13 : Keistimewaan bagi siapa yang shalat pada malam ini adalah ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

Malam ke 14 : para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

Malam ke15 : Siapa yang shalat tarawih pada malam ini maka Ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

Malam ke 16 : Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

Malam ke 17 : ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

Malam ke 18 : seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

Malam ke 19 : Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

Malam ke 20 : Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

Pada 10 Hari Ketiga Bulan Ramadhan :

Malam ke 21 : Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

Malam ke 22 : ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Malam ke 23 : Allah membangunkan untuknya sebuah kota di dalam surga.

Malam ke 24 : ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.

Malam ke 25 : Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.

Malam ke 26 : Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun

Malam ke 27 : ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

Malam ke 28 : Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

Malam ke 29 : Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

Malam ke 30 : Allah berfirman:”Hai hamba-Ku, makanlah buah- buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku” (HR Majalis).

Demikianlah smg bermanfaat

Doa hari Pertama Ramadhan

❤Do'a Ramadhan Hari Pertama

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ

ALLAHUMAJ'AL SHIYAAMII FIIHI SHIYAAMAS SHOOIMIINA, WA QIYAAMI FIIHI QIYAAMAL QAAIMIINA, WA NABBIHNII FIIHI 'AN NAUMATIL GHOOFILIINA, WA HAB LII JURMII FIIHI YAA ILAAHAL 'AALAMIINA WA'FU 'ANNI YAA 'AAFIYAN 'ANIL MUJRIMIINA.

Ya Allah.. Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. Dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang benar-benar melakukan ibadah malam. Dan jagalah aku dari tidurnya orang-orang yang lalai. Hapuskanlah dosaku… Wahai Tuhan sekalian alam. Dan ampunilah aku, wahai pengampun para pembuat dosa.
Aamiin Yaa Robbal Alamiin🙏🏼

KAPAN KITA PUASA???

KAPAN MULAI PUASA?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Bahwa Rasul SAW bersabda :

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Puasalah dengan melihat bulan dan berfithr (berlebaran) dengan melihat bulan, bila tidak nampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Sya`ban menjadi 30 hari. [HR. Bukhari]

Berdasarkan perintah Rasulullah SAW dalam hadits di atas maka untuk menentukan awal Ramadhan terdapat dua cara yaitu : Pertama, Dengan ru`yatul hilal, Yaitu dengan cara memperhatikan terbitnya bulan di hari ke 29 bulan Sya`ban. Pada sore hari saat matahari terbenam di ufuk barat. Apabila saat itu nampak bulan sabit meski sangat kecil dan hanya dalam waktu yang singkat, maka ditetapkan bahwa mulai malam itu, umat Islam sudah memasuki tanggal 1 bulan Ramadhan. Jadi bulan Sya`ban umurnya hanya 29 hari bukan 30 hari. Maka ditetapkan untuk melakukan ibadah Ramadhan seperti shalat tarawih, makan sahur dan mulai berpuasa.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA Bahwa suatu ketika datanglah seorang badui datang menemui Rasul SAW dan berkata:

إِنِّي رَأَيْتُ الْهِلَالَ )قَالَ الْحَسَنُ فِي حَدِيثِهِ يَعْنِي رَمَضَانَ( فَقَالَ أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ نَعَمْ قَالَ أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ يَا بِلَالُ أَذِّنْ فِي النَّاسِ فَلْيَصُومُوا غَدًا

Wahai Rasul, saya telah melihat hilal (awal Ramadhan). Rasul bertanya: apakah engkau bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah Ia menjawab: Ya. Rasul bertanya: apakah engkau bersaksi bahwa muhammad adalah utusan-Nya. Ia menjawab: Ya. Lalu Rasul SAW berkata : Wahai Bilal, umumkan kepada kaum muslimin untuk memulai puasa besok. [HR Abu Daud].

Berdasarkan keterangan Kementerian Agama RI: Rukyatul Hilal awal bulan suci ramadhan 1437 H / 2016 M  dengan Ketinggian Hilal Toposentris / Mar’i sebesar 4o 22 ' 13,69 '' atau 4,4o ( di atas ufuk ) sehingga kemungkinan besar sudah bisa dilihat atau dirukyat dengan Lama Hilal di atas ufuk ( الهلال فوق الأفق مكث / Long of the Crescent ) = 18 menit 51 detik. Dan Hilal akan Terbenam ( غروب الهلال / Moonset ) pada pukul 18 : 02 : 51 WIB dan jika hilal memang ternyata bisa di rukyat bil fi’li maka pemerintah dengan sidang Isbatnya akan menetapkan  awal Ramadhannya adalah hari senin.

Adapun ketika kita melihat hilal maka dianjurkan untuk berdoa. Diriwayatkan bahwasannya Rasul SAW jika melihat hilal maka Beliau berdoa :
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah" [HR. Ahmad]

Namun jika terkendala awan atau yang lain sehingga hilal tidak bisa terlihat maka penentuan awal ramadhan berpindah kepada metode Kedua, Ikmal, Yaitu Menggenapkan umur bulan Sya`ban menjadi 30 hari. Apabila bulan sabit awal Ramadhan sama sekali tidak terlihat, maka umur bulan Sya`ban ditetapkan menjadi 30 hari (ikmal) dan puasa Ramadhan baru dilaksanakan lusanya yakni hari selasanya.

Terdapat perbedaan pendapat ulama tentang ru`yatul hilal, yaitu apakah bila ada orang yang melihat hilal, maka semua kaum muslimin di seluruh belahan dunia wajib mengikutinya atau tidak ? Atau hanya berlaku bagi negeri dimana dia tinggal ?  Pendapat pertama adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama . Mereka menetapkan bahwa bila ada satu orang saja yang melihat bulan, maka semua wilayah negeri Islam di dunia ini wajib mengikutinya. Hal ini berdasarkan prinsip wihdatul matholi`, yaitu bahwa mathla` (tempat terbitnya bulan) itu merupakan satu kesatuan di seluruh dunia. Jadi bila ada satu tempat yang melihat bulan, maka seluruh dunia wajib mengikutinya. Pendapat ini didukung oleh Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal. Sedangkan Pendapat Kedua adalah pendapat Imam Syafi`i RA. Beliau berpendapat bahwa bila ada seorang melihat bulan, maka hukumnya hanya mengikat pada negeri yang dekat saja, sedangkan negeri yang jauh memeliki hukum sendiri. Ini didasarkan pada prinsip ihktilaful matholi` atau beragamnya tempat terbitnya bulan. Ukuran jauh dekatnya adalah 24 farsakh atau 133,057 km. Jadi hukumnya hanya mengikat pada wilayah sekitar jarak itu. Sedangkan diluar jarak tersebut, tidak terikat hukum ruk`yatul hilal. Dasar pendapat ini adalah hadits Kuraib dan hadits Umar, juga qiyas perbedaan waktu shalat pada tiap wilayah. Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar toleran terhadap perbedaan dan menyadari bahwa perbedaan pendapat tidak menafikan kesatuan dan persatuan ummat islam.
Kami ucapkan Selamat menyambut bulan suci Ramadhan.

Ramadhan telah tiba

RAMADHAN TELAH TIBA PENTING UNTUK DIKETAHUI.

Disadur dari kitab At-taqriratus sadidah fi masa'ilil Mufidah

Karangan Assayyid Hasan Alkaff, Murid Senior Al-alim, Al-allamah Alfaqih Assayyid Alhabib Zein bin Ibrahim bin Sumaith, Mufti syafi'i di kota Madinah el Munawaroh. 

Pelajaran penting dalam memahami Hadist

"betapa banyak orang berpuasa namun tak mendapatkan apa-apa melainkan hanya mendapatkan Lapar dan dahaga sahaja"

©Ringkasan Hukum-hukum puasa dan Bulan Ramadhan, terangkum dalam tujuh pengajaran.

©Pelajaran Fiqh keenam dalam Hukum-hukum Puasa

©Pelajaran terpenting karena terdapat beberapa masalah dimana banyak orang lalai sehingga mereka berpuasa namun puasanya batil.

Pembatal Puasa keenam: adalah masuknya benda kedalam anggota tubuh melalui lubang terbuka

PENJELASAN : 

(a) MASUKNYA BENDA, kedalam tubuh yang mempunyai akses ruang, atau rongga. Hal ini memberikan arti bahwa tidak batal puasanya jika yang masuk kedalam rongga tersebut berupa Udara, atau rasa, atau angin yang tidak mempunyai bentuk benda, oleh karena nya tidak dapat membatalkan puasa jika hal tersebut masuk kedalam lubang tembus yang terbuka yang ada pada anggota tubuh.

(b) MELALUI LUBANG TERBUKA, maka tidak mengapa jika benda yang masuk kedalam anggota tubuh tersebut tidak melalui lubang tembus yang terbuka, seperti minyak atau cream kulit, dan sejenisnya yang masuk meresap kedalam pori-pori kulit.

⚫ Setiap lubang tembus itu  dianggap terbuka dalam Madzhab Imam Syafi'i kecuali lubang yang ada pada mata, oleh karena nya memakai celak mata tidak membatalkan puasa meskipun ada rasa masuk kedalam tenggorokan nya.

⚫ Begitupun juga, lubang telinga  dianggap terbuka menurut Al-imam Al-ghazali.

⚫ Sementara menurut penelitian Dokter modern menetapkan bahwa mata itu mempunyai lubang tembus yang terbuka yang dapat masuk kedalam, dan hal itu tidak terjadi pada telinga.

Maka yang lebih baik adalah berhati-hati terhadap dua anggota tubuh  mata dan telinga tersebut.

(c) MASUK KEDALAM,   yaitu meliputi makanan dan obat-obatan, seperti masuk kedalam perut, atau meliputi obat-obatan saja seperti masuk kedalam otak.

PERMASALAHAN MASUKNYA BENDA KEDALAM TUBUH.

1. Hukum jarum suntik , jika tidak bisa dilakukan diwaktu malam, maka boleh dengan alasan darurat.

Akan tetapi  Ulama berbeda pendapat, adakah itu membatalkan puasa? Menjadi tiga pendapat.

1. Pendapat pertama, hal itu membatalkan Puasa secara Mutlak sebab dikatagorikan sebagai benda yang masuk ke dalam.

2. Pendapat kedua, bahwa itu tidak membatalkan puasa secara Mutlak, karena hal itu dikatagorikan sebagai benda yang masuk kedalam tapi tidak melalui lubang tembus yang terbuka.

3. Pendapat ketiga, mempunyai beberapa penafsilan, dan ini pendapat yang paling dianggap sohih.

(a)  jika jarum suntik tersebut berfungsi  menggantikan makanan dan minuman maka itu membatalkan Puasa.

(b) jika jarum suntik tersebut tidak berfungsi menggantikan makanan dan minuman maka :

>> jika melalui pembuluh darah, yaitu Urat, maka itu membatalkan puasa.

>> jika melalui otot yang bukan dari pembuluh darah, maka itu tidak membatalkan puasa.

2. HUKUM DAHAK, dan sejenisnya adalah lendir, maka ada beberapa perincian.

(a) jika dahak atau lendir tersebut sampai kepada batas anggota dhohir kemudian dia menelan nya kembali maka batal puasanya.

Hal itu terjadi apabila  dahak atau lendir sudah keluar kebatas anggota dhohir kemudian ia mengalirkankan nya kedalam meskipun setelah itu ia tidak mampu memuntahkan nya. Maka Hukum puasanya Batal.

Berbeda jika dahak atau lendir tersebut mengalir sendiri masuk kedalam serta tidak mampu untuk memuntahkan nya kembali, maka dalam keadaan yang demikian tidak membatalkan Puasa atas alasan Udzur.

hal serupa jika dahak atau lendir tersebut tidak sampai kebatas anggota dzohir, maka Puasanya Tidak batal.

(b).  Jika dahak atau lendir hanya sampai kepada batas anggota batin, kemudian menelan nya maka tidak membatalkan Puasa.

⚫ Batas Anggota dhohir : adalah tenggorakan yang ada pada Makhraj huruf Kho'.

⚫ Batas anggota batin : adalah tenggorokan yang ada pada makhraj ha'.

Kemudian ada beberapa beda pendapat Ulama'  atas tempat makhraj kha'.

Menurut imam Nawawi : itu masuk kepada batas anggota dhohir, maka dari itu puasanya menjadi batal jika sudah sampai ke batas makhraj kha' kemudian ditelan nya kembali.

Akan tetapi menurut pendapat imam Rafi'i, itu masuk kepada batas anggota batin, maka tidak membatalkan Puasa jika menelan nya kembali.

3. HUKUM MENELAN AIR LIUR.

Tidak membatalkan Puasa karena sulit untuk menghindarinya.

Apabila disengaja mengumpulkan air liur dibawah lidahnya, maka tidak membatalkan puasa dengan tiga syarat:

1. Air liurnya murni, artinya tidak bercampur dengan benda yang lain.

Jika ia menelan air liur yang bercampur dengan sisa lauk pauk yg tersisa dimulut atau sejenisnya maka batal puasanya.

Al-allamah Ibnu Hajar Almakki dalam kitab nya At-tuhfah menjelaskan, bahwa dimaafkan bagi orang yg gusinya berdarah kemudian menelan dengan air liurnya sekiranya ia sulit menghindarinya,  hal yg demikian adalah bentuk dispensasi atau keringanan.

2. Air liurnya harus suci tidak terkena najis. Meskipun air liurnya murni, seperti mulutnya terkena najis darah kemudian ia bersihkan bukan dengan air, maka mulut dan air liurnya tetap berhukum terkena najis meskipun air liur nya murni  harus dibasuhnya dengan air.

3. Air liur Harus  dari sumbernya, lidah dan Mulut adalah Sumber air liur, jika ia menelan air ludah yang sudah keluar kebibir nya maka Puasanya Batal.

4. HUKUM MASUKNYA AIR  KETIKA MANDI TANPA DISENGAJA BAGI ORANG YANG BERPUASA.

ada beberapa perincian.

1. Jika mandi nya adalah mandi yang diperintahkan oleh Syara' , baik itu mandi wajib  seperti mandi dari jenabah, atau Mandi Sunnah seperti mandi Jumat, maka tidak membatalkan Puasa jika cara mandinya dengan menuangkan air. Dan membatalkan puasa jika mandi nya dengan menyelam.

Berkata dalam kitab khasyiah Al-bujairimi alal Khotib, bahwa itu dapat membatalkan Puasa jika air yang masuk kedalam tersebut dengan cara menyelam, apabila hal itu sudah menjadi kelumrahan akan masuknya air kedalam. Jika tidak menjadi kelumarahan akan masuknya air kedalam maka tidak membatalkan puasa.

2. Jika mandinya bukan mandi yang diperintahkan oleh syara', seperti mandi karena membersihkan badan atau mendinginkan badan, maka jika kemasukan air dapat membatalkan puasa disengaja ataupun tidak disengaja, baik mandinya dengan menuangkan air atau dengan menyelam.

5. HUKUM KEMASUKAN AIR KETIKA KUMUR-KUMUR ATAU MENGHIRUP AIR.

ada beberapa perincian.

1. Jika kumur-kumur yang dianjurkan oleh syara', seperti kumur-kumur ketika wudhu' atau mandi, maka perhatikan.

>> jika tidak berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur maka itu tidak membatalkan puasa walau airnya termasuk kedalam.

>> jika ia berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur maka hal itu membatalkan Puasa, karena berlebih-lebih dalam berkumur-kumur adalah  Makruh bagi orang yang Berpuasa.

2. Jika kumur-kumur pada  Perkara yang tidak dianjurkan oleh syara'  seperti membersihkan gigi atau kumur-kumur yang bukan karena  untuk wudhu' atau mandi, maka batal puasanya jika airnya termasuk kedalam meskipun tidak berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur.

PEMBATAL PUASA KETUJUH :

adalah mengeluarkan air mani, yaitu mengeluarkan air mani melalui tangan nya atau melalui tangan isterinya. Atau dengan cara menghayal, atau dengan cara memandang jika ia tau akan menyebabkan air maninya keluar, atau dengan berbaring pada lambungnya, jika hal-hal seperti itu dapat menyebabkan keluar air mani maka Puasanya Batal.

RINGKASAN MASALAH KELUAR AIR MANI.

Terkadang dapat membatalkan Puasa, terkadang juga tidak membatalkan Puasa.

Puasanya menjadi Batal dalam dua keadaan.

1. Beristimna' . Yaitu mengeluarkan air mani dengan cara apapun.

2. Jika bersentuhan dengan isterinya tanpa tabir penghalang.

Tidak membatalkan puasa dalam dua keadaan.

1. Jika keluar air mani tidak dengan bersentuhan langsung, seperti berfikir atau memandang (apabila hal itu bukan menjadi kebiasaan keluarnya air mani)

2. Jika keluar air mani dengan bersentuhan langsung akan tetapi ada tabir penghalangnya

(

Cari

KRITIK - SARAN

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut